Minggu, 18 Januari 2015

Mobil EFI Atau Sistem Injeksi Pada Mesin Bensin

Otomotrip.com – 

Otomotif Qita akan mengulas sedikit tentang sistem mesin mobil efi atau Engine Fuel Injection pada mobil bensin.

Berbeda dengan sistem karburator pada mobil, sistem Efi menggunakan injektor untuk mensuplai bahan bakar ke ruang bakar mesin. Pada sistem EFI terdapat ECM atau Engine control module yang mengatur banyaknya volume bahan bakar yang disemburkan ke ruang bakar dan mengatur sistem pengapian.
Tidak seperti sistem karbu, pada sistem EFI terkadang beberapa masalah tidak bisa diselesaikan tanpa bantuan alat yang berupa scan tool. Scan tool mobil EFI akan mempermudah analisa kerusakan, tetapi terkadang juga tidak langsung terfokus pada masalah yang sebenarnya, tetapi diperlukan kepiawaian seorang mekanik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tetapi juga tidak sedikit masalah mobil EFI bisa diselesaikan tanpa bantuan scan tool berdasarkan gejala yang ditimbulkan tetapi tentu saja untuk hal ini diperlukan pengalaman dalam menangani mobil EFI.
Scan tool untuk diagnosa kerusakan mobil efi
Scan Tool untuk diagnosa kerusakan mobil EFI
Sekilas tentang Perbedaan Mobil EFI atau Injeksi Dengan Karburator
Secara prinsip perbedaan antara mesin mobil dengan sistem EFI dan karburator adalah terletak pada cara atau metode pemasukan bahan bakar ke ruang bakar mesin.
Beda karburator dan injeksi
Pada sistem karburator, bahan bakar masuk keruang mesin karena terdapat hisapan dari mesin, sedangkan pada mobil efi atau injeksi bahan bakar masuk ke mesin karena di semprotkan oleh injektor, bahan bakar di tekan oleh fuel pump dan saat penyemprotan serta volumenya di atur oleh ECU berdasarkan sensor-sensor.
Macam-macam,Jenis atau Tipe Mesin Mobil Injeksi
Sistem Efi atau mobil EFI bisa di temui terbagi menjadi dua tipe yaitu EFI tipe D dan EFI tipe L.
Mesin Mobil EFI Tipe D
Pada sistem injeksi tipe D, pengukuran tentang udara yang dihisap mesin menggunakan Vacuum sensor yang mendeteksi kevacuuman di dalam Intake Manipol, alat sensor nya di kenal dengan MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure.
Besarnya tingkat kevacuuman yang terdapat pada intake manipol di informasikan ke ECU untuk menentukan banyak sedikitnya bbm yang di injeksikan melalui Injektor.
Contoh mobil yang menggunakan mesin EFI tipe D adalah Avanza, Terios, Rush, Timor DOHC Injeksi, Opel Blazer, chevrolet Aveo, Toyota Soluna 1,5GLI dan lain-lain.
Mesin Mobil EFI tipe L
Sedangkan pada sistem EFI tipe L, banyak dan sedikitnya udara yang masuk di ukur menggunakan air flow meter,informasi banyak sedikitnya udara yang melewati Air flow meter ini diteruskan ke ECU untuk memberikan banyaknya suplai BBM yang akan diinjeksikan melalui injektor.
Contoh mobil yang memakai sistem EFI tipe L adalah Toyota Vios, Toyota Yaris, Toyota Kijang Innova, Hyundai Elantra, Honda Jazz RS dan lain-lain.
Perbedaan utama EFI tipe D dan EFI tipe L
Mobil EFI tipe D menggunakan MAP sensor yang terhubung dengan slang ke Intake Manipol setelah Throttle Valve dan Mobil EFI Tipe L menggunakan Air Flow Meter atau MAF (Mass Air Flow) yang di tempatkan sebelum throttle Valve.
Sistem EFI tipe D dan Tipe L
Nama Komponen-komponen sistem EFI atau Injeksi dan Fungsinya
Berikut adalah nama-nama komponen pada mobil EFI beserta fungsinya secara umum terlepas dari tipe atau jenis mobil efi tersebut.
Fuel Pump atau Pompa Bensin, pompa bensin di gunakan untuk menghisap bbm dari tanki dan memompa pada tekanan tertentu untuk disalurkan ke delivery line sebelum diinjeksikan menunggu perintah ECU.
ECU atau Engine Control Unit  atau ECM – Engine Control Module berguna untuk mengolah data dari sensor untuk memberikan perintah pada aktuator untuk bekerja.
DLC atau Data Link Connector berguna untuk diagnosa kerja dari sistem.
Variable Resistor berfungsi untuk mengatur tingkat campuran bahan bakar dan udara pada mesin EFI dan harus menggunakan CO tester ketika melakukan penyetelan,
Speed sensor berfungsi untuk mendeteksi kecepatan kendaraan.
MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure sensor pada EFI tipe D berfungsi untuk mendeteksi tingkat kevacuuman pada intake manipol.
MAF atau Mass Air Flow pada EFI tipe L berfungsi untuk mendeteksi Volume Udara yang masuk menuju intake manipol.
TPS atau Throttle Position Sensor berfungsi untuk mendeteksi pembukaan katup gas (throttle valve) sesuai injakan pedal gas.
Idle Speed Control (ISC) berfungsi untuk mengatur putaran mesin ketika idle atau putaran mesin tanpa beban atau putaran mesin ketika pedal gas belum di injak. ISC  tidak lagi digunakan oleh mobil-mobil injeksi yang telah menggunakan ETCS-i
Injektor pada mobil Injeksi berfungsi untuk menginjeksikan sejumlah BBM berdasarkan perintah ECU yang disesuaikan dengan kondisi pengendaraan.

Selasa, 09 September 2014

Tata Nama Dan Sifat Senyawa Alkena

Tata Nama Senyawa Alkena- alkena merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan atom C rangkap. Ia juga disebut senyawa hidrokarbon tak jenuh karena ada atom C yang belum penuh mengikat Atom C atau gugus alkil yang lain sehingga terbentuk ikatan rangkap 2. Sama seperti ketika kita belajar tentangsenyawa karbon alkana, alkena juga punya deret homolog dengan aturan atau rumus:
CnH2n

Tata Nama Senyawa Alkena

Sama seperti alkana, tata nama senyawa alkena juga punya ciri khas. Jika di senyawa alkana berakhiran -ana maka pada senyawa alkena sobat tinggal mengganti akhiran tersebut dengan akhiran -ena. Misalnya pada Alakan C4H10 dinamakan Butana maka C4H8 dinamakan Butena. Hanya berbeda pada akhirannya saja. Contoh lengkapnya sebagai berikut
ALKANAALKENA
C2H6= etanaC2H4= etena
C3H8= propanaC3H6= propena
C4H10= butanaC4H8= butena
C5H12= pentanaC5H10= pentena
 Aturan penamaan senyawa alkena agak berbeda jika dibandingkan dengan senyawa alkana karena pada senyawa ini terdapat ikatann rangkap. Berikut poin-poin penting dalam tata nama senyawa alkena:
  1. Karena punya ikatan rangkap, maka penomoran tidak dimulai dari yang dekat dengan cabang melainkan yang dekat dengan ikatan atom C rangkap. Khusus untuk ikatan lurus diawalin dengan angka yang menunjukkan letak ikatan C rangkap dari senyawa tersebut.contohnya
    1-BUTENA
    1-butena
    2-etil-5-metil-heksena
    2-etil-5-metil-heksena
    2-PENTENA
    2-pentena
    Cobat sobat perhatikan, tidak seperti pada alkana, penomoran tidak dilakukan dari kiri melainkan dari yang dekat dengan ikatan C rangkap (dari kanan).
  2. Untuk rantai bercabang maka penamaannya:
    a. tentukan rantai C terpanjang (utama) yang akan menjadi dasar penmaan yang pokok
    b. atom-atom C yang tidak terletak pada rantai merupakan
    coba sobat perhatikan contoh berikut
    2-etil-5-metil-heptena
    2-etil-5-metil-heptena
  3. Alkil-alki yang tidak sejenis ditulis dengan diurutkan berdasarkan susunan abjad. Misalnya antar metil dan etil akan duluan etil, antara propil dan metil akan duluan metil. Coba sobat simak contoh berikut
    4,7-dietil-3,9-dimetil-3-dekena
    4,7-dietil-3,9-dimetil-3-dekena
    jika dilihat, bisa saja rantai dari sebelah kiri akan lebih panjang jika membelok ke bawah (menjadi rantai 8 C) akan tetapi hal itu tidak boleh karena bagaimanapun dalam tatanama senyawa alkana rantai utama yang dipakai adalah ranti terpanjang yang ada ikatan rangkapnya. Jadi ikatan rangkap selalu menjadi bagian dari ikatang rantai utama.
  4. Alkil-alki yang sejenis digaungkan dengan awalan di jika jumlahnya 2, tri jika jumlahnya 3, tetra jika jumlahnya 4 dan seterusnya.
  5. Jika sebuah atom C pada rantai utama mengikat beberapa gugus berbeda maka penulisan nomor harus diulangi.
    Contohnya
    3-etil-3-metil-1-pentena
    3-etil-3-metil-1-pentena
  6.  Jika dalam suatu senyawa ada lebih dari satu pilihan rantai utama maka dipilih rantai utama yang akan mempunyai lebih banyak gugus alkil, contohnya
    3-etil-2,6,6-trimetil-3-oktena
    3-etil-2,6,6-trimetil-3-oktena
  7. jika ada lebih dari 1 ikatan rangkap maka letak ikatan rangkap disebu satu dan diberi awalan di = 2 tri = 3 tetra = 4 dan seterusnya di depan akhiran ena. salah satu contohnya sebagai berikut:
    3-etil-5-metil-1,3-heksadiena
    3-etil-5-metil-1,3-heksadiena

Sifat-Sifat Khas dari Senyawa Alkena

  1. Semakin banyak atom C maka massa molekul relatif semakin tinggi dan titik didihnya kana semakin tinggi pula. Untuk yang punya isomer, maka semakin panjang rantai atom C maka semakin tinggi titik didihnya.
  2. Alkena memiliki sifat fisis yang hampir sama dengan alkana seperti kerapatannya kecil dan tidak larut dalam pelarut polar seperti air. Pada suhu kamar, alkena dengan atom C1-C4 punya wujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan alkena dengan atom C lebih dari 17 punya wujud padat.
  3. Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap seperti alkena dapat mengalami rekasi pemutusan ikatan rangkap atau sering disebut reaksi adisi yang mengubah ikatan tak jenuh menjadi ikatan jenuh. Zat-zat yang biasanya ditangkap seperti gas hidrogen (H2), golongan halogen (F2, Cl2, Br2), senyawa asam-asam halida (HF, HBr, HCl, HI) contohnyareaksi adisi pada propenaHukum Markovnikov
    Jika ada senyawa alkena menangkap asam halida maka berlaku sebuah hukum yang disebut hukum Markovnikov. Hukum ini ditemukan oleh peneliti asal negeri beruang merah (Russia). di akhir abad ke 19 (1870). Bunyi hukum Markovnikov sebagai berikut:
    “Ketika alkena bereaksi dengan asam halida maka, atom H dari asam akan terikat pada atom C ikatan rangkap yang memiliki atom H lebih banyak dan atom dari gologan halogennya akan berikatan dengan atom C yang mengandung H lebih sedikit”
    Contoh penerapannya sebagai berikut:
    hukum markovnikovHukum Anti-Markovnikov
    pada tahun 1933 M.S Kharas dan F.W. Mayo dari universitas Chicago menemukan bantuan katalis hidrogen peroksida, ternyata dapat membalikkan hukum dari markovnikov. Ketika menggunakan katalis tersebut atom C yang mengikat H lebih banyak cenderung mengikat atom halogen pada senyawa asam halida, berikut reaksinya
    hukum anti-markovnikov
  4. Alkena dapat mengalami rekasi Polimerisasi
    Senyawa alkena dapat mengalami rekasi polimerisasi karena punya ikatan tidak jenuh (rangkap 2). Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi molekul raksasa sehingga mempunyai rantai karbon yang sangat panjang. Molekul-molekul tunggal disebut monomer dan ketika digabung menjadi molekul besar yang disebut polimer.

Minggu, 31 Agustus 2014

Prinsip kerja Motor Diesel (Hukum Thermodinamika Fisika)

Dalam hukum Fisika Thermodinamika terdapat salah satu hukum yang menyatakan : 
”jika volume di kecilkan (di kompresi / di mampatkan) tekanan udara akan bertambah disertai dengan bertambahnya Temperatur”. 
Sebagai ilustrasinya , kamu pasti sering atau pernah menggunakan pompa ban sepeda, saat digunakan batang pompa nya akan menjadi panas, mengapa? Ya karena udara yang di mampatkan pada saat kamu memompa ban membuat tekanan udara menjadi tinggi dan juga suhu nya.( catatan: yang dicetak tebal sebagai konsep yang harus anda ingat)

Ingat Pada mesin Diesel, dibuat ”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang itu akan terjadi peningkatan suhu hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup ”membakar” minyak bahan bakar. Pemampatan yang biasanya digunakan hingga mencapai kondisi ”terbakar” itu biasanya 18 hingga 25 kali dari volume ruangan normal. Sementara suhunya bisa naik mencapai 500 oC (bayangkan ! minyak solar saja dapat ”meledak” pada suhu 250 oC saja)
Cara kerjanya mudah, minyak solar yang sudah dicampur udara (seperti yang keluar dari semprotan obat nyamuk) disemprotkan ke dalam ruangan yang telah ”mampat” dan bersuhu tinggi, sehingga dapat langsung membuat ”kabut solar” tadi meledak dan mendorong ”piston” yang kemudian akan menggerakkan poros-poros roda, singkatnya menjadi TENAGA. Kejadian ini berulang-ulang dan tenaga yang muncul pun dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan mobil, generator listrik, dan sebagainya.


MENGENAI CARA KERJA DIESEL AKAN SAYA BAHAS DIBAWAH INI?
Ketika gas dikompresi, suhunya meningkat, mesin diesel menggunakan sifat ini untuk menyalakan bahan bakar. Udara diisap ke dalam silinder mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin menggunakan busi. Pada saat piston memukul bagian paling atas, bahan bakar diesel dipompa ke ruang pembakaran dalam tekanan tinggi, melalui nozzle atomising, dicampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat.
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran di atas mengembang, mendorong piston ke bawah dengan tenaga yang kuat dan menghasilkan tenaga dalam arah vertikal. Rod penghubung menyalurkan gerakan ini ke crankshaft yang dipaksa untuk berputar, menghantar tenaga berputar di ujung pengeluaran crankshaft.
Scavenging (mendorong muatan-gas yang habis terbakar keluar dari silinder, dan menarik udara segara kedalam) mesin dilaksanakan oleh ports atau valves. Untuk menyadari kemampuan mesin diesel, penggunaan turbocharger untuk mengkompres udara yang disedot masuk sangat dibutuhkan; intercooler untuk mendinginkan udara yang disedot masuk setelah kompresi oleh turbocharger untuk meningkatkan efisiensi. 


a. Cara Kerja Mesin Diesel Yang Benar
Pertama udara dimasukkan melalui lubang Intake, udara ditekan(oleh Piston pada titik puncak)lalu terjadi pembakaran /peledakan bersa maan dengan injeksi / penyemprotan solar, Piston tertekan turun ketitik mati bawah, sisa pem bakaran(asap)dibuang keluar melalui lubang Exhaust. Urutan proses ini berulang terus menerus selama mesin hidup. Dikatakan pembakaran sempurna karena pembakaran / peledakan terjadi pada saat solar di semprotkan dengan posisi Piston pada titik puncak, sehingga terjadi daya putar Crankshaft terkuat.


b. Cara Kerja Mesin Diesel Yang Tidak Benar
Udara dimasukkan melalui lubang Intake, pada saat udara ditekan dan sebelum solar disemprotkan, telah terjadi penyalaan pembakaran / peledakan ( combustion ). Ini terjadi sebelum Piston mencaoai titik puncak ( baru setengah atau tiga perempatnya ). Meskipun solar tetap disemprotkan , tidak menolong daya putar Crankshaft kembali kuat. Akibatnya Gaya tarik, Daya beban loyo , boros BBM , temperatur mesin meningkat, suara kasar, menimbulkan kerak sisa pembakaran dan lain lain resiko keausan / kerusakan. Yang menyebabkan ini dapat terjadi pada mesin Diesel, dapat dikelompokkan menjadi tiga hal :
1.Hal Teknis : otomasi, sistem rancang bangun, model, type dll.
2.Hal Mekanis : fungsi, cara / kemampuan kerja masing masing komponen.
3. Hal Energi : sumber tenaga mesin ( minyak solar ).
Dari ketiga kelompok besar itu, PINUX berkaitan dengan hal ke 3 ( Energi ) dimana disadari bahwa Cara Kerja Mesin Bensin dibanding dengan Mesin Diesel adalah berbeda secara prinsip , untuk itulah ada PINUX Gasoline ( Bensin ) dan PINUX Diesel ( Solar ) yang masing - masing fungsi / kegunaannya khusus dan tidak boleh di tukar gantikan. Seperti PINUX Bensin, PINUX Diesel / Solar berfungsi utama : memperbaiki mutu / kualitas minyak solar dan menambah / meningkatkan Cetana ( CN ).


FUNGSI DASAR
Sama seperti mesin bensin konvensional, motor diesel mesin pembakaran internal yang mengubah bahan bakar untuk energi mekanik yang dapat bergerak piston naik dan turun di dalam mesin. Piston yang terhubung ke poros mesin yang mengubah gerakan linear piston menjadi sebuah rotasi yang mendorong kendaraan roda. Kedua jenis mesin memerlukan sedikit ledakan (pembakaran) dari campuran bahan bakar dan di luar oksigen untuk melepaskan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil ke depan.

KEUNGGULAN MESIN DIESEL DIBANDINGKAN DENGAN MESIN BENSIN
Mesin diesel lebih besar dari mesin bensin dengan tenaga yang sama karena konstruksi berat diperlukan untuk bertahan dalam pembakaran tekanan tinggi untuk penyalaan. Dan juga dibuat dengan kualitas sama yang membuat penggemar mendapatkan peninkatan tenaga yang besar dengan menggunakan mesin turbocharger melalui modifikasi yang relatif mudah dan murah. Mesin bensin dengan ukuran sama tidak dapat mengeluarkan tenaga yang sebanding karena komponen di dalamnya tidak mampu menahan tekanan tinggi, dan menjadikan mesin diesel kandidat untuk modifikasi mesin dengan biaya murah. Penambahan turbocharger atau supercharger ke mesin meningkatkan ekonomi bahan bakar dan tenaga. Rasio kompresi yang tinggi membuat mesin diesel lebih efisien dari mesin menggunakan bensin. Peningkatan ekonomi bahan bakar juga berarti mesin diesel memproduksi karbon dioksida yang lebih sedikit.

PERBEDAAN ANTARA MESIN BENSIN DAN MESIN DIESEL
Perbedaan utama antara kedua jenis mesin adalah proses melalui mana pembakaran internal ini terjadi. Mesin konvensional memerlukan busi sebagai sarana untuk membakar bahan bakar. Mesin diesel menggunakan suhu yang lebih tinggi untuk menciptakan udara yang lebih tinggi kompresi yang menyebabkan bahan bakar untuk membakar dengan sendirinya tanpa bantuan busi.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Mesin diesel bisa jauh lebih kuat daripada mesin bensin konvensional, itulah sebabnya mengapa mesin diesel digunakan untuk kendaraan besar seperti semi-truk. Mesin diesel bisa sangat efisien bahan bakar ketika menjalankan dengan benar, sampai 15% lebih efisien dibandingkan mesin bensin biasa. Bahan bakar diesel dapat mulai untuk membekukan dalam mesin dalam cuaca dingin dan mengarah pada suatu kondisi yang disebut “waxing” di mana ia mulai membentuk kristal dalam mesin dan saluran bahan bakar. Karena mesin diesel sangat bergantung pada panas dan kompresi untuk menghasilkan kekuasaan mereka, mereka dapat menjadi sulit untuk memulai dalam cuaca dingin. Pemanas telah dibangun ke mereka dalam beberapa tahun terakhir untuk membantu memecahkan masalah ini, dan bahan bakar aditif dapat membantu mencegah waxing. Salah satu serangan terbesar terhadap penggunaan mesin diesel tetap jumlah yang lebih besar emisi itu menciptakan selama operasi, terutama nitrogen oksida dan emisi hidrokarbon terbakar.

Kamis, 21 Agustus 2014

Jenis-Jenis Motor Starter

1. Tipe Konvensional (Conventional)
Memiliki gigi pinion yang terletak satu poros dengan armatur yang berputar sehingga mempunyai kecepatan yang sama. Tuas penggerak (shift folk) dikaitkan dengan plunyer magnetic yang mendorong gigi pinion dan menyebabkan gigi pinion berkaitan dengan ring gear flywheel.



2. Tipe Reduksi (Reduction)
Starter tipe reduksi memakai motor kecil yang berkecepatan tinggi. Starter tipe ini meningkatkan torsi/momen dengan mengurangi kecepatan putaran armatur dengan gear ratio menggunakan idle gear. Plunyer magnetic switch terletak seporos dengan gigi pinion dan mendorongnya untuk melepas dan menghubungkan dengan ring gear.



3. Tipe Planetary
Starter tipe planetary menggunakan planetary gear untuk mengurangi kecepatan putaran armatur dengan tujuan meningkatkan torsi/momen. Gigi pinion berhubungan dengan ring gear melalui tuas penggerak (shiftfolk) seperti pada tipe konvensional.



















4. Tipe Planetary Reduction - Segment Conductor Motor (PS)
Tipe planetary reduction - segment conductor motor (PS) memakai magnet permanen dalam field coilnya. Mekanisme perkaitan dan pelepasan bekerja dengan cara yang sama dengan tipe planetary.


Berikut gambar dari 4 Tipe Starter seperti yang dijelaskan di atas:
Keterangan Gambar :


A : Tipe Konvensional
B : Tipe Reduksi
C : Tipe Planetary
D : Tipe Planetary Reduction - Segment Conductor Motor (PS)

1 : Pinion Gear
2 : Armature
3 : Idler Gear
4 : Planetary Gear
5 : Magnet Permanen

Senin, 18 Agustus 2014

Cara Memeriksa Kerusakan Motor Starter Mobil

          Motor Starter pada mobil sangatlah penting , jika motor starter mengalami kerusakan mesin mobil tidak akan hidup. Karena pengenkol pertama mesin adalah motor starter, jika motor starter tidak mendapatkan arus listrik yang cukup mesin juga sulit untuk dihidupkan. Berikut saya akan menjelaskan tahapan pemeriksaan motor starter mobil anda jika mengalami kerusakan:
  • Cara memeriksa motor starter 1
  • Cara memeriksa motor starter 2
  • Gejela-gejala kerusakan motor starter
Pengetesan dilakukan saat mesin mobil mati dan dalam melakukan tes berikut jangan melepas motor starter dari mesin atau lebih jelasnya pengetesan dilakukan pada posisi motor starter terpasang dimobil anda

1.   Cara Memeriksa Motor Starter 1
      Hal pertama yang harus anda lakukan adalah memeriksa tegangan baterai (accu) mobil terisi penuh atau tegangan baterai lebih dari 12 Volt, ini penting jika baterai kurang tegangan atau accu sudah rusak dan mobil anda sulit dihidupkan atau ketika anda menstarter motor starter terdengar bunyi (cethek-cethek) doank dan pada saat itu anda akan berpikir yang bermasalah adalah motor starternya.Jika baterai sudah oke lanjutkan ke langkah berikut ini:
  • Sediakan multimeter dan posisikan pada mode DC volt
  • Tempelkan Lead multimeter warna hitam pada ground/massa (body mesin (besi) yang bersih dari karat dan kotoran) atau langsung tempelkan pada terminal negatif baterai
  • Hubungkan terminal 50 (S) disolenoid motor starter dengan Lead multimeter yang berwarna merah, terus tempelkan Lead merah ini saat pengetesan berlangsung.jika nda masih bingung dimana letak terminal (S) pada motor starter, ada 2 kabel yang menempel dimotor starter yang satu berdiameter besar, kabel ini berhubungan langsung dengan positif baterai dan sering disebut terminal 30 (+).Dan kabel yang satunya kabel berdiameter kecil, ini adalah kabel terminal 50 (S) solenoid motor starter. Kabel ini yang membawa sinyal/arus start dari kunci kontak.
  • Lalu cari rekan 1 orang untuk membantu anda memutar kunci kontak ke posisi start, lalu anda melakukan pengukuran berapa sinyal/arus yang masuk saat mesin distarter
  • a.   Jika kunci kontak bekerja dengan baik, multimeter anda akan terdaftar 10-12 Volt
          b.  Jika Kunci kontak rusak atau kabel dari kunci kontak ke motor starter putus,maka multimeter 
               anda tidak akan mendeteksi adanya tegangan atau 0 Volt
2 . Cara Memeriksa Motor Starter 2
     Berikut tahapan pada cara memeriksa motor starter 2 :
  • Tempelkan Lead multimeter warna merah pada terminal 30 pada motor starter
  • sedangkan Lead multimeter yang berwarna merah dihubungkan pada pusat terminal baterai, jangan pada kabel positif baterai
  • Bila sudah minta seseorang untuk memutar kunci kontak ke posisi "start", dan tugas anda memperhatikan layar multimeter. Sekarang, usahakan mesin jangan sampai hidup tapi penting halnya memutar kunci kontak ke posisi "start" yang bertujuan menguji tegangan yang turun saat motor starter bekerja
  • Multimeter akan menunjukan salah satu hasil dari dua hasil berikut :
          a. Multimeter akan terdaftar 0 volt itu mengidentifikasi tidak adanya tegangan yang drop saat motor 
              starter bekerja
          b. Multimeter menunjukkan biasanya 5 volt atau lebih, dengan hasil itu anda tahu bahwa tegangan 
              dalam rangkaian Drop, berarti kabel motor starter bebas korosi
jika rangkaian kelistrikan motor starter bekerja dengan baik tinggal kita tes motor starter mobil anda rusak atau tidak. pertama-tama lepas motor starter dari mesin mobil, jika sudah tes dinamo starter secara langsung caranya begini broooo :
           a. Siapkan accu yang baik ,kabel jumper 1 set, sambungkan kabel tersebut dari accu ke dinamo
               starter
           b. Kabel merah tempelkan ke terminal 30 starter, kabel hitam tempelkan ke body dinamo (bagian
               besi)
          c. dan sediakan kabel diameter 10 mm sambungkan dari terminal positif baterai ke terminal 50 dinamo
              starter
         d. Jika gigi bending starter bergerak maju dan berputar kencang dinamo starter dalam keadaan baik,
             tapi jika berputar kencang sedangkan gigi bendik tidak mau bergerak maju ada yang rusak dibagian
             dalam komponen dinamo starter.

Gejala-gejala kerusakan dinamo starter


Ketika mobil anda mogok, distarter cuma suaranya ngeden doank, coba ikuti langkah-langkah berikut ini gan . Gejala-gejala mobil sulit distarter sebagai berikut :

  1. Lampu indikator baterry (accu) dan oli pada dashboar  mati. 75% kemungkinan sekering (Fuse) soket putih dekat accu kotor/kendor atau malah sudah putus. kemungkinan lain adalah pull accu kotor atau kendor, atau mungkin strum accunya kurang. 
  2. Lampu indikator accu dan oli pada dashboard nyala merah redup ketika distarter, 90 % accu rusak atau kurang strum
  3. Terdengar suara "gemretek" berulang, 75 % accu anda rusak atau kurang strum. 20 % kepala accu kotor atau kabel ground anda sudah korosi
  4. Terdengar suara mesin berputar tetapi lemah seperti "ngek... ngek.... ngek...." 75% bushing starter aus sehingga angker starter sudah tidak dapat berputar pada sumbunya, maka putarannya menjadi sanagt berat. 10% ada kemungkinan mesin anda terlalu berat untuk diputar, misalnya terjadi kerusakan pada crankshaft , sistem timing, dll
  5. Terdengar suara "cek..." satu kali saja setiap kali memutar kunci kontak, 50% switch starter atau yang disebut magnetic switch sudah tidak berfungsi dengan baik. 40% kunci kontak anda kotor atau sudah aus, untuk mobil yang menggunakan relay pada starter, 40% itu ada pada relay starter
  6. Starter kadang dimulai dengan suara berat lalu enteng dan mesin hidup. Biasanya hal ini terjadi karena kesalahan penyetelan Fur dan Na pada delco
  7. Pagi hari tidak dapat distarter, pada siang hari starter lancar. 80% accu sudah soak, tidak dapat menyimpan setrum untuk waktu yang lama
  8. Saat pagi mudah distarter, jika sudah dipakai agak lama (panas) sulit distarter. 80% switch starter/magnetic switch anda rusak
  9. Saat distarter tidak ada reaksi sama sekali, tidak ada bunyi. 50% gulungan tembaga (Spool) hangus atau terbakar/ konslet. 45% relay starter atau kunci kontak bermasalah. Kadang hanya socket ke switch starter yang lepas
  10. Saat distarter terdengar suara dinamo starter berputar mendesing kencang "Sssing....." 80% bendix starter (pinion gear) anda aus
  11. Kadang bisa distarter kadang tidak, baik dalam keadaan panas maupun dingin, pagi atau malam. 75% Carbon Brush dinamo starter sudah pendek atau habis

PEMERIKSAAN SISTEM STARTER KENDARAAN RINGAN



Oleh : Amirono.
Widyaiswara Madya

PPPPTK/VEDC BOE

RINGKASAN

Mesin pada kendaraan ringan tidak dapat berputar dengan sendirinya, dibutuhkan tenaga dari luar untuk mengengkol dan membantunya untuk hidup.
Diantara berbagai peralatan yang ada, sekarang auto mobil menggunakan motor listrik yang dikombinasikan dengan magnetic switch untuk mendorong pinion gear yang berputar ke dalam atau keluar dari/hubungan dengan ring gear yang ada pada roda penerus (flywheel) mesin.
Motor starter harus dapat membangkitkan momen puntir yang besar dari sumber tenaga baterai yang terbatas. Pada waktu yang bersamaan harus ringan dan kompak. Oleh karena itu maka dipergunakanlah motor seri DC (direct current)..Sebagai sumber tenaga baterai harus sesuai dengan daya yang diperlukan oleh motor starter, dan hambatan yang terjadi pada mesin itu sendiri


KATA KUNCI:

Fly wheel, ring gear, momen puntir.
Karena mesin tidak dapat berputar dengan sendirinya, dibutuhkan tenaga dari luar untuk mengengkol dan membantunya untuk hidup.
Diantara berbagai peralatan yang ada, sekarang auto mobil menggunakan motor listrik yang dikombinasikan dengan magnetic switch untuk mendorong pinion gear yang berputar ke dalam ataukeluar dari/hubungan dengan ring gear yang ada pada roda penerus (flywheel) mesin.
Motor starter harus dapat membangkitkan momen punter yang besar dari sumber tenaga baterai yang terbatas. Pada waktu yang bersamaan harus ringan dan kompak. Oleh karena itu maka dipergunakanlah motor seri DC (direct current).


Mesin tidak akan dapat start sebelum melakukan siklus operasionalnya berulang-ulang yaitu langkah hisap, kompresi, pembakaran dan buang. Langkah pertama untuk menghidupkan mesin, kemudian memutarkannya dan menyebabkan siklus pembakaran pendahuluan. Motor starter minimal harus dapat memutarkan mesin pada kecepatan minimum yang diperlukan untuk memperoleh pembakaran awal

Kecepatan putar minimum yang diperlukan untuk menghidupkan mesin berbeda tergantung pada banyak faktor, contohnya :
Konstruksi Mesin : jumlah silinder, langkah torak, sistem bahan bakar, bentuk ruang bakar , dan kerakteristik karburator.
Kondisi Kerja Mesin : Temperatur, kelembaban udara, tekanan atmosfeer, pencampuran udara/bahan bakar dan karakteristik pengapian . Tetapi pada umumnya kecepatan putar berada pada daerah 40 sampai 60 rpm untuk motor bensin dan 80 sampai 100 rpm untuk motor diesel.

Alasannya mengapa mesin tidak akan hidup sampai kecepatan putarannya mencapai tingkat tertentu meliputi :

· Bahan bakar tidak teratomisasi sepenuhnya pada putaran rendah. Pada motor bensin, kecepatan udara masuk berpengaruh terhadap kerja karburator. Pada motor diasel, kecepatan putaran pompa injeksi yang rendah tidak memungkinkan terjadinya atomisasi bahan bakar secara sempurna.

· Temperatur yang terlalu rendah. Pada motor bensin, temperatur silinder yang rendah menghambat pengabutan bahan bakar. Pada motor diesel, hingga temperatur udara yang dikompresikan di dalam silinder tercapai, bahan bakar masih dapat saj gagal terbakar.

Karena karakteristik motor starter semakin rendah putarannya, ia akan mengambil arus lebih lebih besar dari baterai, dan baterai mungkin tidak mampu untuk memberikan tenaga yang cukup ke sistem pengapian (pada motor bensin)selama pemutaran awal, karena tegangan di terminal baterai banyak turun. Bila ini terjadi, maka kemampuan pembakaran akan menurun, karena tegangan yang masuk ke kumparan primer dari ignition ciol tidak cukup, menyebabkan tegangan sekunder yang dikirimkan ke busi tidak



PEMERIKSAAN SISTEM STARTER DIDLAM KENDARAAN DAN DILUAR KENDARAAN
PEMERIKSAAN DIDALAM KENDARAAN

Jika mesin gagal/tidak dapat berputar atau berputar terlalu lambat pada waktu start, dan yakin bahwa ada masalah namum masalah tersebut bakan masalah mesin , tetapi masalah pada system starter, maka pemeriksaan system starter perlu dilakukan didalam mesin , sebelum motor starter dilepas dari mesin kendaraan . Ikuti tahap-tahap pemeriksaan seperti yang diberikan pada bagian berikut ini.





Gambar rangkaian sistem starter



Meskipun rangkaian system starter yang dipergunakan pada mobil berbeda-beda antara satu model dengan model yang lainnya, namun secara umum ada dua macam yaitu : menggunakan relay starter dan yang tidak menggunakan relay starter. Seperti yang ditunjukkan pada diagram dibawah ini , Terminal 30 selalu dihubungkan dengan Baterai dan terminal 50 dihubungkan dengan terminal ST pada kunci kontak.

Rangkaian starter pada kendaraan yang menggunkan transmisi otomatis, memiliki saklar posisi netral/netral switch , yang berfungsi untuk menghindarkan terhadap aktifasi start kecuali pada saat posisi gigi transmisi Netral (N) atau Parkir (P).



1. MEMERIKSA BATERAI

Perikasa apakah baterai dalam keadaan baik , dengan mengukur tegangan ( V1 seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini).

Dalam kondisi system starter baik, jika kunci kontan diputar ke posisi start (ST), baterai akan mengalirkan arus dalam jumlah besar ke motor starter . Adanya tahanan dalam baterai menyebabkan adanya penurunan tegangan . Jika tegangan yang terukur menunjukkan 9,6 Volt atau lebih pada saat itu, maka berarti baterai dalam keadaan normal. Periksalah adanya kerak-kerak karbon atau adanya sulfatisasi pada terminal-terminal baterai.

Penting !

Jika tegangan baterai dalam kondisi baik/normal, adanya batu sulfat dan korosi pada terminal-terminal baterai dapat mengakibatkan kinerja starter lemah, terjadi rugi tegangan sehingga tegangan sesungguhnya yang digunakan motor starter lebih rendah dari tegangan baterai, ketika di start/posisi kunci kontat Start





Gambar rangkaian sistem starter dengan Relay




2. PERIKSA KABEL BATERAI

Periksa tegangan pada terminal 30 motor starter pada saat starat (V2 lihat gambar)
Dalam keadaan kabel start tidak terhubung atau hubungan yang kurang baik, baterai akan selalu memberikan tegangan pada terminal, 30. Ketika arus besar mengalir melalui motor starter , maka tegangan yang yang digunakan motor starter sedikit lebih rendah dari tegangan yang terukur pada terminal baterai, hal ini disebabkan karena ada tahanan pada kabel baterai. Jika tegangan yang terukur pada terminal 30 8 Volt atau lebih pada saat ini,maka kabel starter dalam keadaan baik.. Sebaliknya jika tegangannya yang terukur kurang dari nilai tersebut, periksalah kerusakan kabel, perbaiki, atau ganti kabel tersebut.


3. PERIKSA RANGKAIAN KINCI KONTAK

Periksa tegangan pada terminal 50 motor starter (V3 pada gambar) pada saat kunci kontak pada posisi strart (ST), tegangan harus menunjukkan ( 8 Volt atau lebih ).

Penting !
pastikan gigi transmisi harus pada posisi netral (N) atau parkir (P) pada kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis
Jika tegangan pada terminal 50 tidak sesuai dengan spesifikasi pada saat kunci kontak pada posisi start , periksalah wiring diagram system starter dan periksa bagian-bagian yang ada kaitannya dengan komponen-komponen seperti : Sekring utama, kunci kontak, saklar netral , relay starter dan sebagainya. Ganti jika terdapat kerusakan.

Penting
Mengacu pada buku manual kendaraan untuk pertolongan dalam membedakan terminal 30 dan terminal 50 ( terminal 50 selalu menggunakan kabel dengan ukuran penampang lebih kecil , kabel dengan penampang besar digunakan untuk terminal 50 dan terminal C).


PEMERIKSAAN DILUAR KENDARAAN

Jika pemeriksaan didalam kendaraan telah menunjukkan bahwa motor starter rusak, motor starter harus dilepas dari kendaraan untuk dioverhauled. Sebelum memulai membongkar motor starter, maka pertama kali secara garis besar periksa dahulu bagian –bagian utama yang terkait dengan system starter agar pekerjaan overhaul nantinya menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Prosedur pemeriksaan motor starter tipe biasa dan tipe motor starter dengan gigi reduksi pada dasarnya sama, sehingga pada buku ini hanya akan dibahas tipe motor starter jenis biasa.

Penting
Lepas dahulu kabel negative baterai (-) sebelum melepas motor starter dari kendaraan , untuk mencegah terjadi hubungan singkat pada saat kunci/alat menghubung antara positif dan negative, atau terminal positif terhubung dengan bodi kendaraan .
Lakukan masing-masing pengetesan ini tidak lebih dari 3- 5 menit, agar kumparan motor starter tidak rusak/terbakar
Lihat petunjuk pada buku manual untuk melakukan pemeriksaan ini.



1. MEMERIKSA KUMPARAN PENARIK

Periksa bahwa pinion bergerak keluar , pada saat batarai dihubungkan pada motor starter seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Energi yang ditimbulkan pada pemeriksaan kumparan penarik dan kumparan penahan dan aktifasi switch magnetis tidak memutar motor starter.

Bila gear pinion tidak bergerak keluar, periksa kerusakan pada kumparan penarik, atau hambatan terlalu besar pada gerakan sliding plunyer atau penyebab kerusakan lainnya.







Gambar cara pemeriksaan kumparan penarik



2. MEMERIKSA KUMPARAN PENAHAN

Setelah selesai memeriksa fungsi kumparan penarik . periksalah bahwa gear pinion tidak tertarik kembali ke dalam pada saat kabel dari terminal C dilepaskan , plunger harus tetap pada posisinya karena kemagnetan masih tetap ada melalui kumparan penahan.

Jika pinion tertarik kembali kedalam pada saat pemeriksaan ini, periksa kerusakan kumparan penahan , hubungan masa yang kurang baik atau kerusakan lainnya.





Gambar cara pemeriksaan kumparan penahan



3. MEMERIKSA KEMBALINYA GEAR PINION

Jika pemeriksaan kumparan penahan telah selesai, lepaskan kabel dari bodi starter sperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Gear pinion harus dengan cepat tertarik kembali masuk kedalam, karena kumparan penahan tidak bekerja lagi, dengan bantuan pegas pengembali maka plunger akan kembali ke posisi semula. Jika gear pinion tidak kembali dengan segera, periksa kelelahan pegas pengembali, gesekan sliding plunger (gerakan plunger pada rumahnya ) yang kurang baik, atau penyebab lainnya.







Gambar cara pemeriksaan gigi pinion



4. PEMERIKSAAN TANPA BEBAN

a. Ikat/pasang dengan kokoh motor starter pada ragum atau pemegang yang kuat.
b. Hubungkan motor starter , dengan baterai dan ampere meter seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini . Gear pinion harus bergerak maju kedepan dan motor starter berputan dengan halus.







Gambar cara mengukur arus listrik pada motor starter


c. Catat dan baca arus yang mengalir melalui Ampere meter bila motor starter telah stabil. Nilai hasil pengukuran harus sesuai dengan range spesifikasi pada buku manual
d. Periksa kembalinya gear pinion , dan motor harus segera berhenti berputar ketika kabel dilepaskan dari terminal 50 (ini hanya perlu untuk motor starter tipe biasa/konvensional). Jika motor starter tidak dapat berhenti dengan segera,maka berarti rem ankerny rusak.

Penting
jumlah arus listrik yang mengalir melalui sirkuit dalam test tanpa beban bervariasi
Tergantung dari motor starter, kebanyakan arus mengali berkisar 200 sampai 300
Ampere untuk beberapa motor starter. Lihat data pada buku manual sebelum melakukan pemeriksaan ini. Pastikan bahwa ampere meter telah di seting dengan benar, baik hubungan kabel maupun batas ukur ampere meter. Hati-hati pada waktu mempergunakan kabel berpenampang besar


PEMECAHAN GANGGUAN SISTEM STARTER (TROUBLESHOOTING)

Gangguan starter dapat dikategori dalam 2 macam gangguan :

· Mesin dapat diengkol normal tetapi gagal untuk hidup
· Putaran engkol terlalu rendah untuk dapat dihidupkan

Penting :
Jika mesin diengkol normal tetapi tidak berhasil hidup, maka kemungkinan kesalahan/gangguan pada,system pengapian, system bahan bakar, atau kompresi yang terlalu rendah. Disisi lain jika putarn engkol terlalu rendah untuk menghidupkan mesin maka biasanya gangguan terletak pada system starter, namun kadang-kadang bias juga gangguan terletak pada mesin itu sendiri.. Pada temperature yang sangat rendah contohnya, diperlukan torsi yang lebih besar untuk mengengkol mesin/memutar mesin disebabkan karena kekentalan system pelumas yang sangat tinggi.

Didalam memecahkan gangguan perlu diamati secara saksama apa penyebab terjadinya suatu gangguan, karena dengan pengamatan yang baik dapat dilokalisasi dengan teliti penyebab gangguan tersebut.
GANGGUAN SISTEM STARTER

Ada kurang lebih enam gejala/tanda untuk mengetahui gangguan pada system starter yaitu :

1. Pada saat kunci kontak diputar ke posisi start (ST) motor starter tidak berfungsi sama sekali (Gear pinion tidak maju, dan motor starter tidak berputar)

2. Pada saat kunci kontak diputar ke posisi start (ST) ,Gear piniom maju kedepan (ada bunyi klik seperti biasanya) tetapi motor tetap sajab tidak aktif atau tidak berputar

3. Pada saat kunci kontak diputar ke posisi start (ST) gear pinion mulai maju dan berputar , namun kemudian berhenti lagi

4. Motor starter terus saja berputar walaupun kunci kontak sudah diputar kembali ke posisi ON dari posisi sebelumnya ST

5. Pada saat kunci kontak diputar ke posisi start (ST) gear pinion maju kedepan . Pinion berputar dan menimbulkan suara keras yang tidak biasa, tetapi mesin tidak berputar

6. Ketita kunci kontak diputar kembali ke posisi start (ST) segera setelah mesin gagal hidup, gigi pinion menimbulkan suara keras yang tidak biasanya .(hanya berlaku pada motor starter tipe konvensional)



KESIMPULAN:

1. Motor starter pada mesin berfungsi untuk merubah energy listrik menjadi energy mekanik yang berupa gerak putar. Untuk memutar poros engkol, sehingga mesin dapat hidup..

2. Dengan memperhatikan kerja masing – masing komponen pada motor akan mendukung kerja motor starter secara maksimum.

3.Bateri merupakan sebagai sumber energi untuk memulai kerja motor starter.



DAFTAR PUSTAKA.



1. VEDC, 1990, Servis Mobil, VEDC Malang Automotive Departement, Vocational Education Development Center Malang Indonesia

2. Toyota, 1980, Service Training Information, Toyota Motor Sales CO. LTD, Japan

3. Bosch Technische Unterrictung, Elektrotechnik, Robert Bosch,Stuttgart

4. Europa Lehrmitel 2012, Kraftfarhrzeugtechnik, VERLAG EUROPA LEHRMITEL Nourney, Vollmer GmbH & Co. KG